Senin, 28 Desember 2009

Perencanaan Sistem Informasi Jangka Panjang Pada Alfamart

PT. SUMBER ALFARIA TRIJAYA

ALFAMART

LATAR BELAKANG PERUSAHAAN

Profil Perusahaan

PT Sumber Alfaria Trijaya (SAT) atau Alfamart merupakan perusahaan nasional yang bergerak dalam bidang perdagangan umum dan jasa eceran yang menyediakan kebutuhan pokok sehari-hari. Alfamart dapat dimiliki masyarakat luas dengan cara kemitraan.

Sejarah Perusahaan

· Pada tanggal 27 Juni 1999, PT Alfa Mitramart Utama (AMU) didirikan. Dengan pemegang saham utama adalah PT Alfa Retailindo, Tbk = 51% dan PT Lancar Distrindo = 49%.

· Tanggal 18 Oktober 1999, toko pertama dibuka dengan nama “Alfa Minimart” di Jl. Beringin Raya, Karawaci, Tangerang.

· Tanggal 1 Agustus 2002 kepemilikan perusahaan beralih ke PT Sumber Alfaria Trijaya. Dengan pemegang Sahamnya yaitu PT HM Sampoerna, Tbk = 70% dan PT Sigmantara Alfindo = 30%.

· Tanggal 1 Januari 2003, nama “Alfa Minimart” diganti menjadi “Alfamart“.

PROYEK SISTEM INFORMASI YANG DIRENCANAKAN

Jenis Proyek :

ð Proyek-proyek system informasi yang direncanakan di tahun 2009, Alfamart menargetkan terbentuk 500 toko lagi.

ð Dalam proses pengadaan barang bagi tiap gerai, PT Sumber Alfaria Trijaya yang merupakan pengelola dan pemilik hak franchise minimarket Alfamart, membangun sendiri gudang pusat distribusi atau distribution center untuk menunjang kebutuhan masing-masing gerai.

ð Satu gudang mampu menyalurkan produk-produk di 300 hingga 400 gerai Alfamart yang berada di sekitar lokasi gudang (indocashregister.com).

ð Mendahulukan sektor usaha yang fokus dengan kebutuhan dasar karena lebih kuat bertahan. Sebab kebutuhan sekunder dan tersier lebih rentan diterpa krisis.

ð Pengembangan kios usaha kecil dang menegah (UKM) yang bekerja sama dengan Kementerian Negara Koperasi dan UKM.

ð Membentuk komunitas dengan kartu AKU.

TARGET KONSUMEN

a. Segmentasi

Alfamart merupakan perusahaan jasa distributor eceran yang menyediakan kebutuhan pokok dan sehari-hari dengan luas kurang dari 250 m².

b. Target Geografis (Di Mana Mereka Berbelanja)

  • Area Perumahan
  • Fasilitas Publik
  • Gedung Perkantoran

c. Demografi (Siapa Yang Berbelanja)

  • Ibu rumah tangga
  • Anak-anak
  • Kelas menengah

d. Psikografi (Mengapa mereka berbelanja)

  • Kenyamanan
  • Lingkungan yang ramah
  • Memilih sendiri sebelum membeli

KENDALA PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI

ð Bisa dibayangkan apabila salah satu gudang yang dimiliki Alfamart mengalami kerusakan, 300 gerai Alfamart tentu tidak dapat beroperasi dengan baik. Lini distribusi kini lebih efisien, berbeda dari kondisi tahun 2001 yang masih menggunakan pola kerja sederhana di mana kegiatan order barang pada saat itu masih menggunakan hardcopy. Namun, kini dengan jaringan district center yang mencapai 12 titik, tidaklah cukup dilakukan secara manual, karena satu district center Alfamart mencakup 250-500 toko.

ð Tahun 2009 menyimpan tantangan karena daya beli konsumen akan dipengaruhi krisis finansial global. Dia menerangkan, penurunan harga BBM dapat membantu mengurangi pengeluaran konsumen untuk energi. Dan ancaman PHK akan mengganggu tingkat pendapatan masyarakat.

ð Efek dominonya adalah, sektor usaha yang fokus dengan kebutuhan dasar bakal lebih kuat bertahan. Sedangkan bisnis kebutuhan sekunder dan tersier lebih rentan diterpa krisis.

PRIORITAS PROYEK SISTEM INFORMASI

PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Alfamart) berencana membuka 400-500 gerai baru dan mesin kasir yang difokuskan di wilayah Jawa dan Lampung. Gerai baru tersebut terdiri atas gerai waralaba dan reguler (milik perseroan). Dan fokus meningkatkan layanan, hadir di lokasi strategis dan menawarkan harga terjangkau bagi konsumen.


RINCIAN PROYEK SISTEM YANG DIRENCANAKAN

Untuk mencapai kesuksesan dan mengalami perkembangan hingga saat ini, semua tidak lepas dari pengelolaan yang baik atas ketiga komponen dalam sistem informasi Alfamart:

Proses Bisnis

Dalam bisnis ritel, beberapa faktor yang perlu diperhatikan untuk kesusksesan usaha seperti ini adalah: district center, SDM, konsep lokasi, ketersediaan barang (merchandise), dan bagaimana bisa membuat komunikasi lebih cepat. Selain itu dalam minimarket, item-nya tidak terlalu banyak, tapi dituntut harus fokus. Karenanya, dibuatlah struktur pembagian kerja yang dijalankan melalui 9 divisi: operasional, merchandising, pemasaran & pengembangan bisnis, waralaba, TI, keuangan dan administrasi, HRD, pengembangan korporat & audit.

Teknologi Informasi

Dengan banyaknya gerai Alfamart, tentu diperlukan sistem yang terintegrasi antarsatu toko dengan toko yang lain untuk mendata transaksi dan membuat laporan yang juga terhubung pada sistem TI secara keseluruhan. Namun SAT memahami bahwa Alfamart merupakan minimarket dengan proses bisnis yang tidak sekompleks supermarket ataupun hipermarket. POS (Point of Sale) umumnya dipakai pada jenis supermarket besar atau department store. Adapun toko supermarket kecil seperti Alfamart baru sebatas menggunakan jenis cash register.

Selain itu, untuk dapat terus memberikan pelayanan yang memuaskan bagi para pelanggannya, Alfamart membentuk komunitas dengan kartu AKU. Dengan kartu AKU, database pelanggan dapat digunakan oleh Alfamart untuk melakukan continuous improvement dan secara tidak langsung juga dapat digunakan untuk terus melayani konsumen dengan lebih baik lagi.

Sumber Daya Manusia (people)

Untuk strategi pengelolaan SDM, manajemen membuat kombinasi para profesional yang berpengalaman (senior) dengan karyawan yang masih fresh, sehingga akan ada yang ditunjuk sebagai pemimpin untuk membentuk budaya kerja tim. Bentuk pelatihan dirancang sesuai dengan karier. Sebagai informasi, di organisasi toko Alfamart jabatan terendah adalah kasir, lalu naik ke pramuniaga, berikutnya merchandiser, kemudian asisten kepala toko, dan tertinggi kepala toko. Tahap pelatihannya, dari basic, intermediate hingga advance. Untuk posisi terbawah, bentuk pelatihannya tergantung pada hasil uji kompetensi, apakah perlu latihan dasar dulu ataukah langsung intermediate, bahkan advance.

Dengan terus mengelola secara tepat ketiga komponen dalam sistem informasi yang merupakan satu kesatuan yang saling mendukung, target alfamart di tahun 2009 kemungkinan besar dapat dicapai. Namun lingkungan persaingan juga merupakan salah satu faktor penting yang harus terus dipantau. Selain itu teknologi merupakan sesuatu yang terus berkembang, oleh karenanya Alfamart harus menjadi ritel yang flexible dan tidak menjadi sombong karena berbagai penghargaan yang telah diraihnya melainkan menjadikan berbagai penghargaan tersebut menjadi motivasi untuk terus melakukan continuous improvement.

0 komentar:

Posting Komentar