Minuman ringan (soft drink) adalah minuman yang tidak mengandung alkohol, merupakan minuman olahan dalam bentuk bubuk atau cair yang mengandung bahan makanan dan / atau bahan tambahan lainnya baik alami maupun sintetik yang dikemas dalam kemasan siap untuk dikonsumsi. Minuman ringan terdiri dari dua jenis, yaitu: minuman ringan dengan karbonasi (carbonated soft drink) dan minuman ringan tanpa karbonasi.
Minuman ringan dengan karbonasi adalah minuman yang dibuat dengan mengabsorpsikan karbondioksida ke dalam air minum. Minuman ringan tanpa karbonasi adalah minuman selain minuman ringan dengan karbonasi.
Bahan makanan dan tambahan lainnya yang ditambahkan dalam minuman ringan terdiri dari:
a. Bahan makanan alami meliputi buah-buahan dan / atau produk dari buah-buahan, daun-daunan dan/atau produk dari daun, akar-akaran, batang/kayu tumbuhan, rumput laut, susu dan / atau produk dari susu.
b. Bahan makanan sintetik meliputi sari kelapa, vitamin, stimulan.
c. Tambahan lainnya meliputi: pemberi rasa, pemberi asam, pemberi aroma, pewarna dan pengawet, garam.
Salah satu jenis produk minuman ringan yang cukup dikenal di
Pencitraan : menyatukan seluruh karyawan sehingga memudahkan pelanggan mengingat nama perusahaan dan mengaitkannya dengan suatu atribut atau sifat-sifat tertentu yang disukai
Budaya perusahaan adalah aturan main yang ada dalam perusahaan yang akan menjadi pegangan dari SDM–nya dalam menjalankan kewajibannya dan nilai-nilai untuk berprilaku di dalam organisasi tersebut.
1. Budaya perusahaan adalah hal-hal yang dikerjakan dalam satu perusahaan.
2.Budaya perusahaan adalah asumsi-asumsi dasar.
3. Rekayasa budaya perusahaan sebagai alat untuk meraih kemajuan, Budaya perusahaan sebagai andalan daya saing.
4. Budaya perusahaan bagian dari strategi perusahaan dalam meraih kemajuan.
Dibawah ini beberapa elemen kunci dalam membentuk budaya perusahaan:
1. Lingkungan
2. Nilai-nilai
3. Kepahlawanan
4. Upacara-upacara
Budaya perusahaan sangat diperlukan dalam mengelola sebuah perusahaan diantaranya:
- Atasan sebagai panutan
Untuk mendapatkan budaya kerja perusahaan yang baik, maka atasan sebagai tokoh panutan merupakan hal yang tak dapat ditawar lagi. Sebagai pimpinan, maka pimpinan harus menjadi panutan, yang dapat dimulai dari hal-hal sepele, seperti datang paling pagi dan pulang paling lambat.
Atasan harus juga mengasah empati terhadap anak buahnya. Empati sangat diperlukan untuk memahami anak buah, terutama jika kita memahami bahwa manusia adalah unik. Tak ada satupun manusia didunia ini yang mempunyai karakter, sikap dan perilaku yang sama walaupun kembar yang berasal dari satu telur. Dengan memahami karakter masing-masing anak buah, seorang pimpinan akan mampu berkomunikasi, sehingga anak buah tidak merasa seperti diperintah, tetapi akan melakukan pekerjaan dengan senang hati, karena dia juga merasa memiliki perusahaan tersebut, dan berusaha bekerja untuk mencapai tujuan perusahaan.
- Bagaimanakah mengelola budaya kerja perusahaan yang tersistem ?
Budaya
Dengan komunikasi yang baik, mampu menjelaskan, dan mampu berempati dengan keinginan anak buah, maka setelah terjadi Forum komunikasi yang kedua atau ketiga, maka hasil-hasil yang negatif semakin berkurang. Hal ini disebabkan, pimpinan berusaha sekuatnya untuk mengkomunikasikan kepada segenap jajaran dibawahnya, tentang rencana jangka pendek dan jangka panjang perusahaan, yang apabila berhasil juga akan berakibat pada kenaikan kesejahteraan pekerja.
Budaya perusahaan juga mempunyai manfaat dalam mengelola perusahaan: Dapat membantu perusahaan mencapai sukses. Untuk dapat memanfaatkan budaya perusahaan dengan maksimal, maka perusahaan perlu menanamkan nilai-nilai yang sama pada setiap karyawannya. Kebersamaan dalam menganut budaya atau nilai-nilai yang sama menciptakan rasa kesatuan dan percaya dari masing-masing karyawan. Bila hal ini telah terjadi, maka akan tercipta lingkungan kerja yang baik dan sehat. Lingkungan seperti ini dapat membangun kreativitas dan komitmen yang tinggi dari para karyawan sehingga pada akhirnya mereka mampu mengakomodasi perubahan dalam perusahaan ke arah yang positif.
- Nilai Perusahaan
Saling percaya, Integritas, Peduli dan Pembelajar
1.Peka-tanggap terhadap kebutuhan pelanggan Senantiasa berusaha untuk tetap memberikan pelayanan yang dapat memuaskan kebutuhan pelanggan secara cepat, tepat dan sesuai.
2.Penghargaan pada harkat dan martabat manusia Menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia dengan segala kelebihan dan kekurangannya serta mengakui dan melindungi hak-hak asasi dalam menjalankan bisnis.
3.Integritas
Menjunjung tinggi nilai kejujuran, integritas, dan obyektifitas dalam pengelolaan bisnis.
4.Kualitas produk
Meningkatkan kualitas dan keandalan produk secara terus-menerus dan terukur serta menjaga kualitas lingkungan dalam menjalankan perusahaan.
5.Peluang untuk maju
Memberikan peluang yang sama dan seluas-luasnya kepada setiap anggota perusahaan untuk berprestasi dan menduduki posisi sesuai dengan kriteria dan kompetensi jabatan yang ditentukan.
6. Inovatif
Bersedia berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan sesama anggota perusahaan, menumbuhkan rasa ingin tahu serta menghargai ide dan karya inovatif.
7. Mengutamakan kepentingan perusahaan
Konsisten untuk mencegah terjadinya benturan kepentingan dan menjamin di dalam setiap keputusan yang diambil ditujukan demi kepentingan perusahaan.
8. Pemegang saham
Dalam pengambilan keputusan bisnis akan berorientasi pada upaya meningkatkan nilai investasi pemegang saham.
Visi dan Misi
Visi adalah merupakan gambaran perubahan pada masa datang yang ingin kita ciptakan.
Misi adalah Jalan yang perlu ditempuh agar visi dapat dicapai, misi berfungsi sebagai peta dalam perjalanan organisasi untuk mencapai cita-cita yang diharapkan tercapai pada masa akan datang.
0 komentar:
Posting Komentar